System Management Mutu ISO 9001
Sistem manajemen mutu iso 9001
Kata sistem manajemen akan selalu muncul
dalam benak anda setiap kali bicara tentang ISO 9001, ISO 14001, ISO TS-16949
dan standar-standar sistem manajemen lain. Apa sebetulnya sistem manajemen?
Pertama tentang sistem. Apa itu sistem?
Kata “sistem” muncul dalam banyak kombinasi;: sistem komputer, sistem keamanan,
sistem akuntansi, sistem pemerintahan dan beribu-ribu kata lain yang bisa
disandingkan dengan sistem. Sistem adalah kesatuan berbagai komponen yang
saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Jadi kata kuncinya
adalah ‘komponen-komponen’ dan ‘tujuan’. Contohnya, Sistem komputer adalah
kesatuan dari berbagai komponen: software, monitor, hardisk, keyboard dll yang
saling berkaitan untuk melakukan komputasi. Sistem keamanan adalah kesatuan
dari berbagai komponen: security personnel, peralatan, pos jaga dll untuk
melakukan pengamanan.
Sistem manajemen mutu
Bagaimana dengan sistem manajemen mutu?
Arti kata dasar dari manajemen adalah pengaturan. Maka sistem manajemen mutu
adalah kesatuan dari berbagai komponen (komponen dalam hal ini adalah prosedur,
manual, struktur organisasi, kebijakan dan sebagainya) untuk melakukan
pengaturan aktifitas-aktifitas yang mempengerahui mutu produk atau pelayanan
yang dihasilkan organisasi.
Banyak orang yang mempersepsikan sistem
manajemen mutu sebagai sekumpulan dokumen prosedur, manual, instruksi kerja
yang terkait dengan mutu. Atau lebih sederhana lagi sebagai ‘satu bundle dokumen
mutu’. Persepsi tersebut sebetulnya tidak terlalu salah, karena komponen dari
sistem manajemen manapun adalah hal hal yang bersifat mengatur yang biasanya
dalam bentuk tertulis. Masalahnya adalah apakah sistem tersebut dapat secara
efektif diterapkan atau tidak. Apakah segala aturan tertulis tersebut dapat
diterapkan dan membuat kinerja mutu organisasi menjadi baik atau tidak.
Bila seseorang ditanya ’mana sistem
manajemen mutu organisasi anda?’ dan dia menunjukkan satu set prosedur, manual
dan dokumen lainnya, dia tidak salah. Telunjuknya sudah menunjuk pada obyek
yang tepat. Tetapi bila ternyata segala aturan dalam prosedur, manual jauh
berbeda dari apa yang dilakukan oleh orang orang dalam organisasi tersebut,
kita bisa mengambil kesimpulan bahwa sistem manajemen mutu yang ditunjuk bukan
sistem manajemen organisasi tersebut. Atau kesimpulan yang lebih ringan, sistem
manajemen mutu yang ditunjuk tidak ada gunanya bagi organisasi tersebut.
Setiap hal yang bersiafat ‘aturan’ tidak
akan ada gunanya bila tidak dipatuhi. Aturan selalu berpasangan pada
implementasi. Begitu juga dengan sistem manajemen mutu. Kita tidak bisa menilai
bagus atau tidaknya sistem manajemen mutu suatu organisasi dari sekumpulan
dokumen kebijakan, struktur organsiasi, prosedur, instruksi kerja saja, tetapi
dari sejauh mana sekumpulan dokumen tersebut diterapkan dan efektif memperbaiki
dan menjaga kinerja mutu organisasi.
Merancang Sistem manajemen mutu
Sebagaimana diuraikan diatas, sistem
manajemen mutu adalah kesatuan dari kebijakan, prosedur, manual, struktur
organisasi dan aturan aturan lain untuk mengatur aktifitas-aktifitas terkait
dengan mutu. Maka merancang sistem manajemen mutu tidak lain adalah merancang
berbagai hal tersebut (kebijakan, prosedur, manulan dan lain-lain). Secara sederhana
dapat dikatakan bahwa merancang sistem manajemen mutu adalah merancang berbagai
aturan terkait dengan mutu, dimana berbagai aturan tersebut nantinya saling
berkaitan dan membentuk sebuah sistem manajemen mutu.
Aturan apa yang harus dirancang? Pastinya
adalah setiap aktifitas yang mempengaruhi mutu produk. Aktifitas-aktifitas yang
mempengaruhi mutu dalam setiap organisasi berbeda-beda, tergantung dari jenis
organisanya (Manufaktur atau jasa) dan juga tergantung dari produknya
(misalnya, aktifitas yang mempengaruhi mutu dalam organisasi penyedia jasa
kesehatan tentu berbeda dengan jasa konstruksi).
Contoh dari aktifitas yang harus diatur
dalam merancang sistem manajemen mutu yang spesifik di organsiasi manufaktur:
perancangan produk, perancangan proses produksi, penjadwalan produksi,
produksi, inspeksi dan pengujian, pemeliharaan alat produksi dan sebagainya.
Contoh aktifitas yang harus diatur dalam
merancang sistem manajemen mutu yang spesifik di organisasi pendidikan:
Penerimaan siswa, perancangan kurikulum, pengujian kurikulum, penjadwalan
kelas, proses belajar mengajar, evaluasi proses belajar mengajar, remedial dan
sebagainya.
Beberapa aktifitas yang mempengaruhi
mutu berikut ada dalam setiap organisasi manapun seperti pembelian, rekrutmen
personil, pelatihan, pengendalian dokumen, pengendalian catatan dan beberapa
aktifitas umum lain.
ISO 9001 – Standar Sistem manajemen mutu
ISO-9001 lahir pada tahun 1987. Judul
pada waktu terbit pertama kali adalah standard for quality assurance, baru
diganti menjadi standard for quality management system pada tahun 2000.
Sebagaimana judulnya, standar ini berisi persyaratan tentang bagaimana
seharusnya sebuah sistem manajemen mutu, aktifitas apa saja yang harus diatur,
apa saja dalam aktifitas tersebut yang harus diatur, dokumen apa yang harus
dibuat dan sebagainya.
ISO-9001 adalah standar sistem manajemen
yang bersifat umum. Atau bisa juga dikatakan sebagai panduan umum bagaimana
merancang sistem manajemen mutu. ISO-9001 tidak memberi panduan spesifik tentuk
bagaimana mengatur suatu aktiftas tetapi hanya berisi persyaratan apa saja yang
harus diatur. Misalnya, dalam aktifitas pembelian, ISO-9001 mensyaratkan agar
organisasi melakukan pemilihan dan evaluasi pemasok (untuk barang yang
mempengaruhi produk akhir) tetapi ISO-9001 tidak berisi persyaratan yang
spesifik bagaimana melakukan pemilihan dan evaluasi pemasok. Teknis pemilihan
dan evaluasi diserahkan kepada organisasi masing masing.
Panduan dan Standar Sistem manajemen mutu untuk jenis organisasi spesifik
Selain ISO 9001, ada beberapa standar
lain yang juga dikeluarkan oleh badan yang sama (International organisation for
standardization) tentang sistem manajemen mutu seperti ISO TS-16949, standar
sistem manajemen mutu untuk industri automotive, ISO TL 9000 untuk industri
telekomunikasi dan sebagainya.
Untuk beberapa jenis organisasi,
International organization for standardization juga mengeluarkan beberapa
panduan untuk beberapa jenis organisasi tertentu seperti:
ISO IWA 2 : International Work
Agreement, panduan penerapan sistem manajemen mutu untuk organisasi yang
memberikan layanan kesehatan
ISO IWA 2 : Panduan penerapan sistem
manajemen mutu untuk institusi pendidikan
ISO IWA 4 : Panduan penerapan sistem
manajemen mutu utnuk badan pemerintah
ISO IWA bukanlah standar, jadi
organisasi tidak ada proses sertifikasi dan sertifikat untuk panduan panduan
tersebut. Sertifikat yang dikeluarkan tetap sertifikat ISO 9001.
Mendapatkan Sertifikat ISO 9001
Sertifikat ISO 9001 adalah sertifikat
yang membuktikan bahwa organisasi telah membangun sistem manajemen mutu,
menerapkan dengan efektif dan sesuai dengan persyaratan-persyaratan ISO-9001.
Sertifikat ISO 9001 dikeluarkan oleh
badan sertifikasi yang telah diakreditasi dan dinyatakan berhak mengeluarkan
sertifikat. Beberapa badan sertifikasi yang beroperasi di Indonesia:
SGS, Lloyd, BV, Sucofindo dan lain lain.
Sertifikat ISO-9001 dikeluarkan setelah
auditor dari badan sertifikasi melakukan audit sistem manajemen mutu di
organisasi yang ingin memperoleh sertifikat ISO 9001 dan auditor menyimpulkan
bahwa organisasi tersebut telah membangun dan menerapkan sistem manajemen mutu
secara efektif dan sesuai dengan persyaratan ISO 9001.
Tentang Konsultan ISO 9001
Konsultan ISO 9001 adalah pihak yang
membantu organisasi dalam merancang sistem manajemen mutu (berarti merancang
berbagai aturan dan dokumentasi yang menjadi komponen sistem manajemen mutu),
menjamin bahwa berbagai aturan tersebut layak dan dapat diterapkan secara
efektif, dan membimbing organisasi sampai meraih sertifikat ISO 9001.
Komentar
Posting Komentar